Tanyakan pada laki-laki itu perihnya penghianatan. Kau akan melihat kedua tangannya terkepal, dan rahangnya yang mengeras karena amarah.
Tanyakan pada laki-laki itu pedihnya kehilangan orang yang disayang. Ia masih bertahan dengan bisunya, tapi air matanya tak sanggup ditahannya lagi.
Tetapi coba tanyakan padanya, mengapa sudi dipecundangi cinta. Yakinlah laki-laki itu pasti akan tertawa, menertawakan pertanyaanmu yang dianggap bodoh. Lalu berkata :
”Kalau kau pernah mengecap cinta, maka kau tak akan pernah bertanya!”
3 komentar:
lalu siapa yang bodoh?
cinta?
laki-laki itu?
atau kita?
kek kek kek kek.....
yang bodoh adalah cinta, laki-laki, dan kita... hehehe
Posting Komentar